Fakta mengenai Industri dan bisnis Rokok di Indonesia

No Smoking

Senin, 06 Februari 2012

Strategi Bungkus Rokok Polos

Menghentikan kebiasaan merokok memang sangat sulit dilakukan. Banyak strategi yang dilakukan oleh ahli untuk menanggulangi kebiasaan rokok di masyarakat. Salah satu strategi yang banyak diterapkan dan direkomendasikan FCTC adalah kemasan rokok polos. Penelitian terbaru menunjukkan, ada hubungan antara bentuk kemasan rokok dengan selera konsumsi tembakau. Peneliti menemukan, bungkus rokok yang dikemas polos (tanpa warna), kusam, dan tanpa merek, dapat membantu mengurangi konsumsi tembakau di kalangan perokok, khususnya wanita muda yang merokok.

Temuan ini didapatkan setelah para ilmuwan Stirling University Institut melaksanakan uji kuesioner terkait sikap orang dewasa di Glasgow yang berusia 18-35 tahun terhadap kemasan rokok polos. "Studi naturalistik menunjukkan bahwa bungkus rokok yang polos memainkan peran penting dalam membantu mengurangi konsumsi tembakau di beberapa kalangan perokok dewasa muda, dan perempuan pada khususnya," kata peneliti dalam jurnal Tobacco Control.
"Studi ini menegaskan, kurangnya daya tarik kemasan polos, berpengaruh terhadap berkurangnya kenikmatan dan konsumsi rokok. Kami akan meneliti lebih lanjut untuk memahami dampak bentuk kemasan bagi perokok," tambahnya. Sementara itu Direktur Stirling Institute Gerard Hastings mengatakan, walaupun studi tersebut cakupannya masih kecil dan tak menghasilkan statistik yang signifikan, akan tetapi dapat menunjukkan efektivitas dalam menekan penggunaan tembakau. "Kemasan polos dari bungkus rokok membuat perokok mengurangi kebiasaan buruk mereka  untuk terus merokok, hal ini  lebih jelas terlihat pada wanita dibandingkan pada pria," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;