Ketika mengetahui kematian artis Hollywood terkenal dari era 80an, Whiney Houston, Ane teringat dengan salah satu karyanya yang terkenal, yaitu "I will always love you", yang biasa diputar di bulan Februari. Tetapi, ketika Ane membaca sejarah hidupnya, miris Gan. Hidup artis Afro Amerika wanita pertama yang menembus jajaran tangga lagu Amerika ini gak seindah yang dibayangkan. Doi bangkrut dan mati akibat kecanduan alkohol dan obat-obatan, serta diperparah sejumlah penyakit seperti Emphysema.
Doi menambah daftar artis Hollywood yang mati akibat ketergantungan narkoba dan zat sejenisnya. Banyak artis sebelumnya yang juga masuk, seperti Michael Jakson, Elvis Presley, Marlin Monroe, Jimmy Handrix, dan masih banyak lagi. Kesian Gan, cari duit mati-matian dengan kreasinya, eh malah gak bisa dinikmati. Kecanduan itu penyakit kronis, yang memerlukan energi yang besar untuk sembuh, bahkan seumur hidup. jadi, Agan2 yang belum ngalami kecanduan, jangan pernah nyobain deh. Kecanduan terjadi pada sejumlah zat, sepeti narkotika, alkoholo termasuk rokok. Ada tiga kata yang dapat menggambarkan kecanduan, yaitu ketergantungan, withdrawal, dan relaps. Berikut Ane bahas sedikit mengenai kecanduan.
RELAPSE
Doi menambah daftar artis Hollywood yang mati akibat ketergantungan narkoba dan zat sejenisnya. Banyak artis sebelumnya yang juga masuk, seperti Michael Jakson, Elvis Presley, Marlin Monroe, Jimmy Handrix, dan masih banyak lagi. Kesian Gan, cari duit mati-matian dengan kreasinya, eh malah gak bisa dinikmati. Kecanduan itu penyakit kronis, yang memerlukan energi yang besar untuk sembuh, bahkan seumur hidup. jadi, Agan2 yang belum ngalami kecanduan, jangan pernah nyobain deh. Kecanduan terjadi pada sejumlah zat, sepeti narkotika, alkoholo termasuk rokok. Ada tiga kata yang dapat menggambarkan kecanduan, yaitu ketergantungan, withdrawal, dan relaps. Berikut Ane bahas sedikit mengenai kecanduan.
RELAPSE
Ketergantungan atau kecanduan terhadap rokok merupakan penyakit yang kronis. Seringkali orang mencoba untuk berhenti merokok, alkohol atau narkotika, namun kembali pada kondisi semula atau yang dikenal dengan RELAPS.
Relaps adalah sebuah kondisi dimana seseorang kembali melanjutkan perilaku merokoknya (sebagai contoh) setelah sekian waktu berpantang. Sembuh dari ketergantungan rokok memerlukan perubahan yang drastis pada gaya hidup, nilai, lingkungan sosial, cara berfikir dan kelola perasaan. Untuk berhenti merokok, seseorang seringkali melalui reaksi-reaksi aneh, seperti, penyangkalan, marah, bimbang, bingung, sedih dan pada akhirnya, menerima. Bagaimanapun, dalam keadaan tertekan, resiko untuk relaps menghantui sepanjang hidup.
ATAS SEBAB APA SESEORANG MENGALAMI RELAPS
Perokok akan menemui sejumlah kendala ketika mulai menjauhi rokok. Kendala pertama adalah efek withdrawal. Efek withdrawal muncul setelah beberapa jam berhenti atau mengurangi dosis rokok. Efek withdrawal adalah keadaan tidak nyaman akibat putus zat nikotin. Keadaan yang sering muncul seperti gelisah, kurang nafsu makan, sulit konsentrasi, marah, dan masih banyak lagi, yang dialami dalam 1-3 minggu. Kondisi yang dialami tergantung level kecanduan dan akan semakin hebat pada perokok yang kecanduannya tinggi. Tetapi sudah banyak pertolongan medis untuk menangai efek ini, seperti, terapi pengganti nikotin, terapi psikologi dan obat-obatan.
Kendala lain yang sering muncul adalah kesulitan untuk mengatasi stres saat di rumah ataupun saat kerja, namun ini adalah masalah kecil. Dengan dukungan keluarga, teman-teman dekat dan saran ahli memberikan motivasi untuk tetap berpantang rokok dan perilaku bebas rokok, sehingga kendala ini mudah dilalui. Kendala-kendala di atas memang seringkali menghantui dan menyebabkan orang kembali relaps. Bagaimanapun, yang terpenting dan utama kita lakukan bagi perokok adalah mendukung dan meyakinkannya bahwa kendala-kendala tersebut hanyalah sementara, dan kembali merokok hanyalah memperburuk upaya untuk sembuh dan juga terhadap kesehatan.
TANDA-TANDA PERILAKU RELAPS
Terdapat tiga tanda-tanda utama orang kembali relaps.
1. Terdapat perubahan dalam level berfikir. Para kambuhan kembali pada pola pikir lamanya, seperti, terus-menerus berfikir mengenai rokok. “Seandainya memungkinkan merokok, meski hanya satu hisapan”.
2. Terjadi perubahan dalam perilaku dan gaya hidup. Para kambuhan memulai kembali berhubungan dengan orang-orang, tempat, aktifitas yang berkaitan dengan rokok. Sebagai contoh, kumpul-kumpul kembali dengan teman-teman perokok, dan memiliki keyakinan yang tinggi bahwa tidak akan kembali merokok, bahkan mengetes kemampuannya mengotrol diri oleh teman perokok bahwa dia tidak akan tunduk atau kalah.
3. Kembali mengkonsumsi rokok. Kedua tahap sebelumny merupakan pemicu seseorang untuk kambuh merokok.
Meskipun kambuh atau relaps mungkin sekali terjadi, namun dapat dikenali dan dicegah sedini mungkin bahkan saat tanda-tanda sudah terlihat. Poin pentingnya adalah relaps atau kambuh bisa dicegah jika mampu mengenali dan mengobatinya sedini mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar