Fakta mengenai Industri dan bisnis Rokok di Indonesia

No Smoking

Senin, 27 Februari 2012

SEMINAR & MUSDA IAKMI Kalimantan Barat


Belum lama ini, kami tenaga kesehatan masyarakat Kalimantan Barat dalam forum IAKMI, baru saja melaksanakan Seminar dan Musyawarah Daerah. Apa hubungannya IAKMI dan tenaga kesehatan masyarakat? IAKMI adalah singkatan dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia atau bahasa kerennya THE INDONESIAN PUBLIC HEALTH ASSOCIATION, suatu organisasi profesi yang bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat, tidak mencari keuntungan, organisasi yang independent dan bersifat multidisipliner, berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. 

Organisasi yang didirikan pada tanggal 22 Februari 1971 ini memiliki visi untuk turut dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang kesehatan masyarakat; turut dalam peningkatan derajat kesehatan Indonesia khususnya dan umat manusia umumnya; melindungi kepentingan anggota dan memberkan peran aktif untuk lebih meningkatkan peranan anggota; serta membantu pemerintah dalam program pembangunan nasional.

Menyambut hari jadinya yang ke 41, pengurus daerah IAKMI Kalimantan Barat melaksanakan semiar nasional serta musyawarah daerah. Kegiatan yang dilaksanakan pada 26 Februari 2012, dihadiri oleh kurang lebih 200 orang anggota serta pengurus cabang. Pembicara seminar adalah Dedi Supratman, SKM, Sekretaris Jendral IAKMI, dan drg. Oscar Primadi, MPH, kepala PPSDM Kementrian Kesehatan RI. Selain pembentukan pengurus daerah yang baru, kegiatan ini bertujuan memberikan penerangan di tengah isu galau (cie... gaul bgt) registrasi tenaga kesehatan masyarakat. 


Tidak masuknya tenaga kesehatan masyarakat dalam kerangka registrasi dan sertifikasi tenaga kesehatan oleh Kementrian Kesehatan RI menjadi polemik tersendiri. Muncul pertanyaan di tengah-tengah masyarakat, "apakah tenaga kesehatan masyarakat tidak diakui oleh negara?" Atau, "apakah tenaga kesehatan masyarakat tidak termasuk dalam definisi tenaga kesehatan oleh negara?"

Insititusi pendidikan kesehatan masyarakat bertumbuh pesat di berbagai daerah di Indonesia. Fenomena ini adalah konsekuensi dari kesadaran akan pentingnya peranan tenaga kesehatan masyarakat sebagai “profesi strategis” dalam pembangunan nasional, sekaligus sebagai profesi yang dibutuhkan untuk mengisi lapangan kerja yang potensial. Jumlah Program Studi Pendidikan Tinggi kesehatan masyarakat (kesmas) saat ini mencapai 170 program studi, baik Perguran Tinggi maupun Sekolah Tinggi. kesmas secara nasional saat ini belum melakukan uji kompetensi untuk sertifikasi dan registrasi. Namun prosesnya sedang dipersiapkan.

Fakta menunjukkan bahwa banyak pendidikan tinggi kesmas saat ini masih diselenggarakan berdasarkan “selera” para stakeholder, bukan berdasarkan standar normatif pendidikan tinggi yang benar. Hal itu terjadi karena tidak adanya standar kompetensi pendidikan kesmas. Tidak adanya standarisasi menyebabkan. Variasi penyelenggaraan pendidikan tinggi kesmas masih besar. Satu sisi, terdapat penyelenggaraan dengan sedikitnya 8 peminatan, namun ada yang hanya 2 atau 3 bidang saja. 

Saat ini, berdasarkan data Epsbed terakhir, di Indonesia telah berdiri 170 program studi kesehatan masyarakat di berbagai daerah. Akibatnya dari 170 prodi ditemukan variasi kompetensi dan kurikulum yang besar, bahkan ada diantaranya yang menyelenggarakan pendidikan tanpa rumusan kompetensi. Kondisi ini telah terjadi dalam jangka waktu yang lama. Seringkali luaran pendidikan kesmas (SKM) dikatakan tidak profesional, bahkan di”peleset”kan sebagai Sarjana Kebanyakan Masalah. 

Tantangan tenaga kesehatan masyarakat sebagai output dari pendidikan akademik, baik dalam jumlah (sudah ada 170 prodi Kesmas), mutu (berbeda-beda, krn belum ada standar), dan penyebarannya (banyak di Jawa dan Sulawesi, di Kalimantan (ada 9 dari 170 prodi, blm ada S2 apalagi S3). Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesmas dalam yang memenuhi standar kompetensi dan regulasi. Jenis dan jenjang tenaga kesmas masih belum tertata dengan baik, Sementara regulasi hukum juga tidak ada (di RUU Nakes, msh blm jelas dasar pengklasifikasiannya). 


Sementara dari sisi pemerintah, tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal yang ditandai oleh penduduknya berperilaku sehat dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik. Salah satu faktor yang menentukan tercapainya tujuan pembangunan kesehatan adalah kualitas pelayanan kesehatan.


Kualitas pelayanan sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga pelayanan. Ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal jumlah, sebaran, mutu dan kualifikasi, sistem pengembangan karir, dan kesejahteraan tenaga pelaksana pelayanan. Permasalahan yang muncul dalam tataran mikro operasional memunculkan persepsi rendahnya kualitas pelayanan, yang berawal dari kesenjangan antara aturan dan standar yang ada dengan pelaksanaan pelayanan yang tidak dapat menerapkannya.

Upaya pengaturan ketenagaan meliputi empat faktor, yaitu jumlah, jenis, mutu dan penyebaran. Keempat faktor tersebut saling terkait. Jumlah tenaga yang sesuai dengan rasio masyarakat tidak akan berarti jika jenis tenaga tidak sesuai kebutuhan. Begitupula dengan mutu dan sebaran tenaga kesehatan. Upaya peningkatan mutu tenaga kesehatan di rancang dalam empat tahap oleh kementrian kesehatan, mulai tahun 2005-2009 untuk tahap 1, 2010-2014 untuk tahap 2, 2015-2019 untuk tahap 3, dan 2020-2025 untuk tahap 4. Saat ini kita telah memasuki tahap pembangunan ke 2, yang fokus pada penyebaran tenaga kesehatan untuk daerah terpencil dan penguatan manajemen karir.

Arah pembangunan yang tidak hanya memfokuskan pada upaya kuratif saja, melainkan juga pada upaya promotif dan preventif, menempatkan tenaga kesehatan masyarakat (kesmas) pada posisi yang strategis. Tenaga kesehatan masyarakat juga masuk dalam rancangan kementrian untuk peningkatan mutu. Oleh karena itu, tenaga kesmas juga tidak luput dalam rencana dan upaya standarisasi tenaga kesehatan.

Untuk selengkapnya, silahkan download file presentasinya berikut.



Lebih lengkapnya silahkan download: file presentasi

2 komentar:

  1. akhirnya dapat juga materinya, kemarin saya tidak sempat hadir musda, mudah2 an mukernas iakmi kalbar nti bisa ikut..sy cdownload materinya..
    Blog yg cukup bagus dan bermanfaat..bisa mampir di http://agus34drajat.wordpress.com/

    BalasHapus

 
;