Fakta mengenai Industri dan bisnis Rokok di Indonesia

No Smoking

Jumat, 18 November 2011

TTM, Model Perubahan Perilaku yang Komperhensif


Sambil menunggu penerbangan dengan penuh bosan, manfaatkan waktu untuk hal yang baik (mmmm...good) dari pada sekedar cucimata liatin xxx.... (hehehe...). Masih seputar penanggulangan rokok, kali ini berbagi mengenai teori perubahan perilaku yang sering dimanfaatkan dalam kampanye anti rokok, wabil khusus dukungan berhenti merokok secara personal, seperti konseling motivasi. Untuk intervensi personal atau level ekologi individu, banyak sekali teori ataupun model perubahan perilaku yang dapat dimanfaatkan, tentunya memperhatikan aspek atau faktor perilaku yang akan diintervensi. Menurut Glanz, et al (2008) ada tiga pendekatan (teori, model) yang paling sering dimanfaatkan dalam intervensi personal dalam promosi kesehatan, yaitu Teori Planned Behavior (TPB), Health Believe Model (HBM), dan Transtheoritical Model (TTM). Masing-masing pendekatan tersebut memiliki ciri dan latar belakang yang berbeda. Akan tetapi dari ketiga pendekatan tersebut, TTM merupakan pendekatan perubahan perilaku yang dimanfaatkan secara luas dalam kegiatan promosi kesehatan anti rokok.

Senin, 14 November 2011

Tika, Gadis Manis yang Meninggal Karena Jadi Perokok Pasif




Jakarta, 'Bagi para ortu perokok, aku mohon banget supaya ngerokok sejauuuh mungkin dari anaknya walau sampai anak dewasa supaya jauh dari kemungkinan terkena flek paru'. Begitulah tulisan Noor Atika Hasanah dalam statusnya di Facebook dan Twitter, tiga hari sebelum kematiannya yang mengagetkan rekan-rekannya di jejaring sosial.

Sabtu, 12 November 2011

Label Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau



Mengapa Perlu Peringatan Kesehatan
Kesadaran masyarakat akan dampak buruk merokok umumnya rendah, bahkan di negara negara dengan kampanye anti rokok yang cukup luas[i]. Sebagian besar perokok tidak dapat melihat hubungan antara merokok dan dampak kesehatan. Salah satu penyebabnya adalah tenggang waktu sekitar 20-25 tahun yang dibutuhkan sejak seseorang mulai merokok sampai timbulnya berbagai penyakit akibat rokok[ii].

Label “light”, “mild” atau “ultra light” Pernyataan yang Menyesatkan


Tulisan di bungkus rokok yang menyiratkan kadar tar dan nikotin rendah dengan label “light”, “mild” atau “ultra light” berdasarkan pengukuran mesin dengan metode ISO adalah menyesatkan.  Pengukuran mesin yang menghasilkan nilai tertentu tidak sama dengan kadar yang sesungguhnya dikonsumsi oleh tubuh manusia karena adanya efek biologis yang tidak sama dengan kerja mesin. 

Senin, 07 November 2011

Rima Melati: Saya Kena Kanker Karena Merokok


Di hadapan majelis hakim Mahkamah Konstitusi, Rima Melati menjadi saksi hidup bahaya rokok. Aktris senior, Rima Melati menjadi saksi pihak pemerintah dalam sidang uji materi pasal tembakau di Mahkamah Konstitusi.

Di hadapan majelis hakim, Rima menjadi saksi hidup bahaya lintingan tembakau itu. “Penyakit kangker yang saya derita itu disebabkan karena dahulu saya adalah seorang perokok,” kata dia, Rabu 5 Januari 2011. Berbekal pengalaman buruknya itu, kini Rima gencar melakukan penyuluhan bahaya rokok, bahwa pengaturan zat adiktif sangat penting. “Jadi, saya bukannya mau menutup itu pabrik rokok,” tambahnya.

Minggu, 06 November 2011

Putusan MK tentang Pasal Rokok UU Kesehatan No.36 tahun 2009




Produsen dan importir rokok wajib mencantumkan peringatan berupa tulisan yang jelas dan gambar pada kemasannya. Sebab, hal ini merupakan perwujudan dari jaminan dan perlindungan terhadap hak setiap orang untuk memperoleh informasi sebagaimana ketentuan Pasal 28F Undang-Undang Dasar 1945. Demikian dinyatakan oleh Mahkamah Konstitusi dalam putusan nomor 34/PUU-VIII/2010 terkait pengujian Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang dibacakan Selasa (1/11) malam, di ruang sidang Pleno MK. Dalam hal ini, Mahkamah mengabulkan sebagian permohonan Pemohon.

Stretegi Penanggulangan Rokok melalui Cukai




Rakyat Indonesia diperkirakan membakar uang untuk merokok senilai Rp 120 Trilyun. Jika uang sebanyak itu digunakan untuk menyehatkan dan mendidik anak bangsa, maka jangka panjang Indonesia akan menjadi negara kuat dan mampu bersaing dengan negara lain. Sayang, bertahun-tahun kita terus melakukan tindakan yang mubazir tersebut, bahkan pemerintah merasa senang karena tahun ini diperkirakan bisa meraup penghasilan cukai sekitar Rp 44 Trilyun. 

Jumat, 04 November 2011

Fakta Perokok Pasif di Indonesia

Selain jumlah perokok wanita yang terus meningkat, wanita dan anak-anak yang tidak merokok pun akan mendapatkan dampak buruk rokok karena mereka merupakan perokok pasif atau mendapatkan asap jika ada anggota keluarga atau teman kerja atau pengunjung tempat umum yang merokok. Berdasarkan data TCSC-IAKMI (2008), 66% wanita Indonesia merupakan perokok pasif , 70% anak usia 10-14 tahun merupakan perokok pasif, 64,2% pelajar terpapar asap rokok di rumah, dan 81% pelajar terpapar asap rokok di tempat umum.

Teknologi dan Upaya Penanggulangan Rokok

Rokok pada berbagai intensitas baik pada pria dan wanita juga diketahui sebagai faktor penyebab sejumlah penyakit mematikan, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker perut, kanker paru-paru, penyakit paru obstruktif kronis, penyakit jantung koroner, dan lainnya (Ambrose dan Barua, 2004; Mucha, Stephenson, et.al., 2006). Rokok menjadi masalah kesehatan yang perlu diprioritaskan di Indonesia. Merujuk pada hasil riskesdas 2010 diketahui prevalensi perokok di Indonesia sebesar 34,7%. Rata-rata jumlah batang rokok yang mereka hisap yaitu 1-10 batang tiap harinya. Bahkan 20% dari perokok di Indonesia, merokok sejumlah 11-20 batang perhari (Kemenkes, 2010). Padahal merokok 1-4 batang perhari juga sudah dapat menimbulkan bahaya seperti penyakit hati ischaemic dan kanker (Mucha, Stephenson, et.al., 2006). Untuk jumlah pengeluaran rumah tangga dilihat dari pola konsumsi sebagian masyarakat cukup memperihatinkan. Masyarakat yang tergolong rawan pangan di pedasaan saja memiliki pengeluaran untuk tembakau melebihi kelompok tahan pangan (Saliem dan Ariningsih, 2009).

Rokok Elektronik, Amankah Untuk Kesehatan?


Usaha pengendalian tembakau di Indonesia saat ini semakin berkembang dan mulai banyak mendapat perhatian dari berbagai pihak dan kalangan, termasuk pemerintah dan masyarakat. Di sela-sela gencarnya upaya pengendalian konsumsi tembakau, yang utamanya adalah rokok, muncul sebuah fenomena baru yang cukup meresahkan dan mulai perlu perhatian khusus. Yaitu dipasarkannya produk berlabel rokok elektronik, atau mungkin lebih dikenal dengan istilah populernya E-cigarette (electronic cigarette).

Rabu, 02 November 2011

Penanggulangan Masalah Rokok di Sekolah melalui PHBS



PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, serta meningkatkan produktifitasnya. Beberapa perilaku sehat yang sebaiknya diadopsi untuk mencapai tujuan tersebut seperti mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan, membuang sampah pada tempatnya.
 
;